Kamis, 22 Juli 2010

Penembakan Aktivis: Lagi-lagi Pelanggaran HAM

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 08.16

StayTuned-Purwokerto- Lagi-lagi kasus pelanggaran HAM terjadi di negeri ini. Ini dialami oleh para aktivis pembela HAM dan keadilan.. Belum lama terjadi kasus penganiayaan terhadap aktivis ICW , Tama Langkun yang diduga karena kasus yang sedang ditanganinya, yaitu kasus rekening gendut petinggi Polri.

Baru kemarin, tanggal 19 Juli telah terjadi pembunuhan oleh oknum polisi kepada aktivis dari LMND (Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi) yang bernama Herman di Garut. Menurut beberapa sumber berita, Herman tewas karena ditembak oleh oknum polisi. Ini sesuai dengan pernyataan Hilman Afriandi selaku ketua umum LMND. Seperti yang dilangsir oleh TribunNews.com (Kamis, 22/7), menurutnya pembunuhan itu terjadi setelah ada aktivitas politik LMND pagi harinya di PT Chevron.

Herman aktivis yang aktif dan turut serta mendorong dan memimpin aksi-aksi penolakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), penolakan korupsi, serta memberi advokasi rakyat dan terlibat dalam koordinasi perjuangan ke PT Chevron. Karena aktivitasnya ini, akhirnya nasibnya berakhir di ujung mata peluru seorang oknum polisi yang seharusnya sebagai penegak HAM.

Aksi Solidaritas Purwokerto

Malam ini (22/7/2010), bertempat di depan kampus Unsoed Purwokerto digelar aksi solidaritas terhadap kasus pelanggaran HAM yang menimpa para aktivis, termasuk Herman. Aksi ini diikuti oleh beberapa elemen gerakan di Purwokerto seperti LMND, HMI, PMKRI, SRMI. Aksi ini dilakukan dengan diskusi dan refleksi terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM pasca meletusnya gerakan reformasi 98. Dalam aksi, masa membawa keranda mayat sebagai simbol matinya Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Ternyata demokrasi yang saat ini bergulir masih kamuflase belaka. Seperti yang diungkapkan oleh Erwin Asrizal selaku Ketua HMI-MPO cabang Purwokerto dan beberapa orang dari ormas lain, bahwa kondisi saat ini seperti dikembalikan pada jaman orde baru dengan tindakan represifitas dari pihak pemerintah. Namun kondisi saat ini dianggap jauh lebih berbahaya, karena kepentingan pemilik modal sudah berani menggunakan cara-cara kekerasan ala orde baru.

Dalam tuntutan aksi tersebut, mereka meminta:
  1. Kapolri turun tangan langsung dalam pengusutan tuntas kasus tersebut.
  2. Penyidikan kasus tersebut oleh pihak kepolisian Garut secara terbuka.
  3. Bahwa senjata organik adalah tanggung jawab polisi, maka polisi harus bertanggung jawab.
  4. Menuntut Mabes Polri untuk mengungkap motif dibalik penembakan aktivis tersebut.

Aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu darah juang secara khidmat. Walaupun aksi tidak terlalu banyak, namun itu cukup menarik perhatian banyak orang yang melintas jalan HR. Bunyamin. (BMW)

No Response to "Penembakan Aktivis: Lagi-lagi Pelanggaran HAM"

HMI KU UNTUK
INDONESIA BARU