Rabu, 22 April 2009

Kongres Bukan Ajang Dagelan

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 07.36
Roda persiapan menuju kongres HMI-MPO ke 27 di Jogjakarta terus berputar, tentunya segala perbekalan kongres sudah harus terpenuhi sebelum acara tersebut berlangsung mengingat agenda kongres telah diundur dari jadwal semula yakni tanggal 21 Mei menjadi tanggal 7 juni 2009. Jangan sampai ketika hari pelaksanaan panitia keteteran dengan hal-hal kecil yang bersifat teknis.
Kompleksitas permasalahan yang menghinggapi di berbagi tingkatan struktur HMI selama 2 tahun kepemimpinan Kanda Syahrul Dasoppang haruslah mampu diselesaikan pada momen kongres tersebut, setidaknya formula penyembuh dan pencegah mampu ditemukan sekaligus sehingga permasalahan tersebut tidak lagi timbul di tahun-tahun berikutnya. Kongres HMI ke 27 ini harus mampu menelurkan konsep-konsep perbaikan organisasi HMI yang kini semakin mengalami penurunan. Kongres harus berkonsentrasi bagaimana membangun organisasi HMI yang semakin terpuruk bukan menjadi ajang dagelan politik suksesi kepemimpinan HMI. “belum apa-apa tapi sudah mengklaim kalo si ini dan si itu, yang mampu menuntaskan permasalahan besar di HMI, apa si fulan itu sudah pernah teruji…???” celoteh kesal seorang kader HMI Purwokerto ketika membaca kolom komentar di www.hminews.com. Celoteh itu tentunya bukan hanya keluar dari teman-teman Purwokerto tapi mungkin ada di tiap benak kader-kader lain. Lantas apa bedanya kongres HMI-MPO Ke-27 ini dengan kongres HMI-DIPO tahun lalu?
Kongres bukanlah ajang dagelan politik, melainkan sebuah ajang intelektualitas Kader-Kader HMI dalam berdialektika, bukan hanya untuk HMI tapi juga masyarakat dan bangsa Indonesia. Kongres harus bisa menjawab bangkitnya HMI dikampus-kampus sehingga kongres bukan hanya ajang rutinitas organisasi HMI. Kongres harus bisa menjawab pada tataran taktis dan strategis pemecahan masalah kebangsaan. Semoga saja, kongres HMI ke-27 Jogjakarta mampu melahirkan pemimpin yang tahu dan sadar akan hal ini, sehingga kegelisahan kader HMI se-Indonesia dapat bangkit kembali membangun para insan ulil albab. Dan Jargon Yakin Usaha Sampai tidak hanya menjadi bualan sesaat para kader HMI karena mengenang kejayaan dan romatisme masa lalu yang mungkin saja orang lain pun meragukan hal tersebut.
Perubahan tidak akan berhasil baik jika apa yang dilakukan telah berseberangan dengan apa yang telah ditetapkan sebagai fondasi perjuangan. Jadikan terus ISLAM sebagai landasan gerak dan perjuangan HMI-MPO. Allahu Akbar…!!!

CITRA BANCH SALDY ( LAPMI PURWOKERTO)

1 Response to "Kongres Bukan Ajang Dagelan"

  1. Achmad Saptono mengatakan...

    berkunjung....semoga banyak penulis2 baru bermunculan di HMI.
    salam Yakusa!!!

HMI KU UNTUK
INDONESIA BARU