Ke manakah aktivitas kader-kader HMI-MPO akhir-akhir ini? Hilangnya gaung kader progresif revolusioner dari HMI-MPO ini menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Apakah gejala ini disebabkan oleh gejala mahasiswa pada umumnya yang mulai enggan berkecimpung dalam dunia organisasi atau memang rung organisasi HMI-MPO ini yang sudah mulai lenyap? Hanya Allah yang tau.
Rabu, 27 Februari 2013
Kamis, 15 Desember 2011
Aksi Solidaritas untuk Sondang Hutagalung: SBY-Boediono Pembunuh!
Category:
berita hmi
— LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 19.24
LAPMI Puwokerto (13/12/11), HMI-MPO gelar aksi solidaritas untuk Sondang Hutagalung. Aksi dimulai dari sekretariat HMI-MPO Cabang Purwokerto berjalan menuju pertigaan jalan kampus dan berakhir di depan Gedung Auditorium. Aksi solidaritas ini adalah wujud solidaritas kepada Sondang Hutagalung sebagai anak bangsa yang gugur bunuh diri di depan Istana Negara pada hari anti korupsi Jumat yang lalu.
Kematian Sondang Hutagalung merupakan bentuk “prustasi” bangsa ini terhadap kondisi yang makin carut marut. Pemerintah SBY-Budiono dinilai gagal memberikan jaminan rasa aman bagi rakyatnya, baik itu rasa aman dari ketakutan akan kesulitan mengakses pendidikan, rasa aman dari ketakutan akan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup dan ketakutan-ketakutan lainnya. HMI-MPO menilai bahwa SBY-Boediono telah “membunuh” rakyatnya sendiri. Pemerintah tidak sanggup menuntaskan kasus-kasus korupsi dengan adanya tebang pilih terhadap pelaku korupsi.
Aksi yang dilakukan dengan mengenakan kostum hitam-hitam dengan wajah putih menjadi simbol kematian nurani pemimpin negeri ini. Ini juga sebagai simbol berkabung atas kondisi keterpurukan bangsa Indonesia, demikian yang diungkapkan oleh Imam Rohudin selaku Ketua Umum HMI-MPO Cabang Purwokerto. Lebih lanjut Imam mengatakan “aksi ini menunjukan dan merefleksikan bahwa solidaritas kepada Sondang tidak semata-mata wujud empati kepada Sondang saja, tetapi lebih jauh dari itu, bagaimana semangat perjuangan Sondang yang memerjuangkan dan menyuarakan penderitaan rakyat kecil.”
Sepanjang perjalanan, massa aksi melakukan orasi dan meneriakan yel-yel. Aksi ini sempat menarik perhatian warga yang melintas di jalan kampus dan pengguna jalan HR. Bunyamin. Aksi yang dikordinatori oleh Syahid ini semakin menarik perhatian ketika melakukan orasi di depan Gedung Auditorium yang pada siang itu tengah digelar acara wisuda. Salah satu orator berpesan agar para sarjana akan tetap memegang idealisme dan keberpihakannya kepada kaum lemah.
Massa sempat menaiki pagar gedung dan berorasi dari atas tembok gedung. Aksi ini sempat dihadang oleh pihak keamanan kampus, namun akhirnya diperbokehkan dengan catatan tidak melakukan tindakan anarki yang dapat mengganggu acara wisuda. Massa membubarkan diri sekitar pukul 12 siang tepat saat acara wisuda selesai. (Jaya)
lihat press....
Press Realesse: Aksi Solidaritas Untuk Sondang Hutagalung
Category:
pernyataan sikap
— LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 19.21
Hari anti korupsi diperingati di seluruh dunia dengan berbagai aksi dan demontrasi. Pada momentum tersebut kita semua dikejutkan oleh media tentang aksi Sondang Hutagalung yang membakar dirinya sendiri di depan istana merdeka. Mengapa demikian?
Sondang Hutagalung yang ternyata adalah seorang aktivis HAM yang tergabung dalam KONTRAS, dikenal sebagai seorang yang gigih membela rakyat kecil. Ia selalu menyuarakan aspirasi rakyat namun tak pernah direspon oleh pemerintah. Dari pengalaman itulah Sondang lantas melakukan aksinya yang sontak membuat kita semua tercengang.
Apa yang dilakukan Sondang menyiratkan pesan kepada pemerintah tentang berbagai kekacauan yang terjadi di Indonesia. Berbagai kasus seperti korupsi, pelanggaran HAM, ketidakadilan dan tidak adanya kepastian hukum kian marak terjadi. Kemanusiaan terus-menerus dikebiri dan dicederai.
Kemanusiaan telah diperkosa dan direnggut. Pemerkosaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan ini ada diberbagai bidang. Di bidang politik, setiap orang di negeri ini yang harusnya berhak hidup, saat ini selalu terhimpit bayang-bayang kematian. Supremasi hukum begitu rapuh. Keadilan tidak berpihak pada rakyat kecil. Kita mengetahui kasus Marsinah buruh di Jawa Timur, kasus Munir, tragedi Semanggi dan Tanjung Priok yang tak kunjung tuntas. Kasus lain yang kian melukai kemanusiaan adalah korupsi. Kasus BLBI dan Bank Century sampai saat ini belum menemukan titik terang.
Setiap manusia Indonesia berhak memperoleh pendidikan sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun faktanya banyak anak putus sekolah karena mahalnya biaya pendidikan. Media sebagai salah satu sarana pendididikan justru tidak mencerdaskan masyarakat kita. Kalau begini, yang terjadi sebaliknya yakni pembodohan kehidupan bangsa. Tayangan-tayangan di media kian membingungkan. Media saat ini sarat dengan tayangan-tayangan kriminal, kekerasan yang tidak mendidik dan malah semakin mengkerdilkan masyarakat.
Sudah sepantasnya kini seluruh rakyat Indonesia menyatakan solidaritas kepada sahabat yang begitu peduli atas segala sesuatu yang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini. Seorang sahabat yang begitu risau jiwanya, begitu gelisah hatinya melihat keterpurukan-keterpurukan yang terjadi di negeri ini. Perlu kita sadari bahwa kegelisahan yang dirasakan Sondang Hutagalung adalah kegelisahan kita semua. Kekalutannya adalah kekalutan semua putra-putri yang cinta akan bangsa Indonesia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu kami dari HMI MPO menghimbau kepada seluruh masyarakat Banyumas khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk meneruskan perjuangan Sondang Hutagalug. Kita teriakan apa yang diteriakan Sondang, yang begitu bergema di telinga dan hati kita. Suara orang-orang yang rindu akan kebenaran dan keadilan.
Langganan:
Postingan (Atom)