Senin, 26 Juli 2010

Kasus Sisminbakum dan Krisis Kepemimpinan SBY

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 21.43

HMINEWS.COM – Perkembangan kasus Sisminbakum yang menyeret mantan Menkumham dan Mensesneg Yusril Ihza mahendra era Pressiden SBY makin menarik. Bukan hanya karena kegaduhan publik yang coba diciptakan oleh Yusril berkenaan dengan tudingan illegalitas terhadap Jaksa Agung Hendarman Supandji , tetapi yang lebih serius adalah pengungkapannya mengenai keterlibatan SBY dan inner circlenya dalam permasalahan ini.


Paling akhir adalah pengungkapan atas keterlibatan Sudi Silalahi dan SBY sendiri dalam upaya “menyingkirkan” Yusr IM dari Kabinet dan dakwaan keterlibatan dalam tindak pidana korupsi kasus Sisminbakum tersebut.


Mengapa saya mengatakan serius? Sebab jika publik dapat dipengaruhi oleh Yusril IM melalui pengungkapan-pengungkapan latarbelakang politik dari masalah yang menimpanya, niscaya akan semakin menambah beban Pemerintah dan juga pribadi SBY dan lingkaran dalamnya yang, pada gilirannya, akan menganggu legitimasi politik yang semakin banyak dipertanyakan oleh lawan-lawan politik serta sebahagian publik di negeri ini.


Yusril IM, yang notabene pernah menduduki posisi strategis dalam Kabinet SBY, sudah pasti memiliki banyak “kartu” dan “informasi dari dalam” yang dapat dipergunakan untuk tawar-menawar politik atau, jika tidak diakomodasi, membuat suasana tidak kondusif bagi elite kekuasaan yang ada.


Contoh yang paling gres tentu adalah pengungkapannya mengenai bagaimana Yusril IM sejatinya telah diincar oleh SBY, Sudi, dan Hendarman untuk dijatuhkan bahkan ketika ia masih menjabat sebagai Mensesneg. Seperti yang kita baca dalam tautan posting ini, Yusril IM ingin mnampilkan dirinya sebagai pihak yang didzolimi kendati telah berjasa besar kepada SBY dan Pemerintahannya, termasuk menjadi Ketua panitia Konferensi Asia-Afrika pada 2005 yang dianggap sukses dan mampu mendongkrak citra Republik dan SBY di dunia internasional. Yusril IM terkesan ingin menampilkan sebuah gambaran yang sangat negatif mengenai kondisi pemerintahan dan Kabinet SBY dan, sebaliknya, menunjukkan bahwa dirinya menolak untuk terus bergabung di dalamnya dengan meminta mundur.


Dalam penuturan Yusril IM, sangat transparan bagaimana ketiga pihak yang bekerjasama untuk menjatuhkan Yusril IM kemudian saling mengingkari bahwa ada upaya tersebut, namun Yusril IM bergeming dengan pendapatnya.


Jika hal ini kemudian berkembang luas dalam wacana publik dan media juga memberikan coverage secara terus menerus dan meluas, bukan tidak mungkin pengungkapan Yusril IM ini akan bisa mengalahkan semua kasus yang sekarang sedang menjadi perhatian publik, termasuk heboh tentang rekening gendut oknum Polri, kasus tayangan porno Luna Maya, Cut Tari dan Ariel, dan kasus Susno, Gayus, dan juga Anggodo vs KPK. Sebab, perguliran dari kasus yang diungkapkan Yusril IM akan sangat eksplosif bagi posisi politik Pemerintah dan SBY yang saat ini justru sedang babak belur karena berbagai kegagalannya dalam mengelola pemerintahan dan memberikan solusi-solusi bagi masalah ekonomi dan kesejahteraan rakyat.


Jika parpol pendukung pemerintahan SBY yang tergabung dalam SETGAB tidak memahami masalah ini, saya khawatir mereka akan semakin terpojok dan segera mendapati diri dalam pertikaian yang lebih parah. Apalagi kalau hal ini bergabung dengan issu reshuffle Kabinet, maka pertikaian intra koalisi akan menemukan momentumnya yang akan dapat membuat kinerja Kabinet benar-benar akan sangat terganggu.


Hasil akhir dari semua ini tentu sudah dibayangkan oleh Yusril IM dan lawan politik SBY: kondisi politik yang kacau balau dan semakin melemahnya kemampuan Kabinet dan koalisi parpol untuk menjalankan fungsi mereka! Indonesia akan terancam menghadapi krisis kepemimpinan dan sistem politik yang tidak kalah parahnya dengan masa sebelum Soeharto jatuh. See MoredetikNews : Yusril Merasa Sudah Jadi Incaran Sejak Jadi Menteri SBY www.detiknews.com. Yusril Ihza Mahendra kini kena jerat hukum terkait kasus dugaan korupsi Sisminbakum. Yusril merasa sudah jadi incaran sejak dirinya menjabat Mensesneg dalam KIB pimpinan Presiden SBY.


diambil dari http://hminews.com


Cabang Wilayah Inbagteng Bentuk Forum Silaturahmi

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 03.46


PURWOREJO-LAPMI Pwt
. Hari Mingu, tanggal 25 juli 2010 kemarin diselengarakan pertemuan antara cabang-cabang yang ada di wilayah indonesia bagian tengah. Ide dasar pertemuan ini adalah karena keprihatianan kondisi internal HMI dan sekaligus untuk menjalin silaturahmi antar cabang wilayah indonesia bagian tengah (inbagteng) yang beberapa cabang merupakan kepengurusan baru.

Melaui kordinasi lewat sms dan via facebook, maka terselenggaralah petemuan itu yang bertempat di HMI Cabang Purworejo. Dipilih tempat purwrejo adalah karena pertimbangan letak geografis yang memungkinkan setiap cabang di wilayah inbagteng untuk hadir. Diskusi dimulai sekitar pukul 14.30 yang mengambil tempat di alun-alun Purworejo.

Pimpinan cabang dan kader HMI Inbagteng yang tergabung dalam forum silatturahmi antarcabang inbagteng ndopok (jawa : duduk santai) di bangku taman alun-alun Kota Purworejo (25/07). Bukan tema-tema nasional kebangsaan yang diobrolkan forum kali ini, tapi lebih ke kondisi internal HMI - khususnya HMI Indonesia bagian tengah.

Forum yang di pimpin oleh Deni – ketua cabang purworejo sekaligus tuan rumah pertemuan kali ini dihadiri oleh 4 (empat) perwakilan cabang HMI di Inbagteng, yakni cabang Yogyakarta, Purworejo, Wonosobo dan Purwokerto. Walaupun hanya di hadiri 4 perwakilan cabang, diskusi itu tetap berlanjut. Personil yang hadir pada pertemuan silaturahmi antar cabang wilayah inbagteng itu adalah deni (Purworejo), Alfin, Silo (Wonosobo), Fadnan, Danang (Jogja), Erwin, Bambang, Tino, Diwan (Purwokerto).

Awal dari adanya forum ini adalah karena kegelisahan beberapa kader HMI Inbagteng yang merasa semakin luntur kekeluargaannya. Padahal menurut Danang – Ketua Cabang Yogyakarta, “Dulu pada saat Azwar Muhammad menjadi Ketua Badko Inbagteng, HMI Inbagteng terkenal menjadi poros tengah bagi HMI”.

Pembicaraan dimulai dengan keprihatinan kondisi beberapa cabang di wilayah inbagteng. Contoh kasus cabang Purworejo yang dalam keadaan sangat kritis karena kehabisan kader. Begitu juga dengan purwokerto, walaupun jauh lebih baik dari purworejo. Kondisi ini dimungkinkan karena kurang perhatiannya PB HMI terhadap cabang, khususnya wilayah inbagteng. Menurut Danang, kertua Cabang Jogja, ketika ada cabang yang sakit seperti purworejo, harusnya PB melalui Badko yang bertangung jawab penuh. Namun ini juga diduga imbas dari pertentangan antara badko inbagteng dengan PB ketika pleno 2 di Palu, katanya.

Ketika pleno 2 di Palu, cabang-cabang di wilayah inbagteng, melalui badko menuntut respon PB HMI, khususnya mas Chozin karena diangap inkonstitusional dalam kepemimpinannya. Badko sempat melayangkan surat paa PB terkait masalah ini, dan mengancam akan membubarkan diri jika tidak direspon selama waktu yang ditentukan.

Walaupun Badko inbagteng telah membubarkan diri, tapi menurut alfin dan erwin, komunikasi dan silaturahmi antar cabang di wilayah inbagteng harus tetap terjaga dan solid. "Empat cabang yang hadir ini harus menjadi pelopor membangun solidaritas inbagteng. Salah satu bentuknya adalah dengan forum komunikasi ini" kata Erwin, selaku ketua cabang Purwokerto. "kita perlu melakukan upaya terhadap kasus inkonstitusional, tapi yang lebih penting dan terdekat juga adalah menyelamatkan perkaderan HMI karena kita adalah keluarga", lanjutnya.

Karena diangap pentingnya komunikasi antar cabang inbagteng, maka peserta yang hadir saat itu sepakat membentuk Forum SilaturaHMI Inbagteng dengan ketua cabang wonosobo ditunjuk sebagai kordinator sekaligus tuan rumah untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan lanjutan diagendakan pada mingu kedua bulan Ramadhan bertempat di cabang Wonosobo. Akhirnya diskusi dan silaturahmi diakhiri sekitar pukul 16.45, dan setelah sholat ashar, masing-masing membubarkan diri dan kembali ke cabang nya masing-masing. (wibiono/tino)



Kamis, 22 Juli 2010

Badko Jabagbar Akan Selenggarakan Senior Course (SC)

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 09.07
Jakarta, pbhmiNET- Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi Jawa Bagian Barat (HMI Badko Jabagbar) akhir-akhir ini semakin agresif dalam menyelenggarakan perkaderannya. Dala waktu dekat ini, tepatnya mulai tanggal 30 Juli s.d. 2 Agustus 2010 mereka akan menyelenggarakan Senior Course (SC) bagi paraa pengader HMI.

Senior Course (kursus pengader) adalah training yang khusus diperuntukkan bagi calon pengader HMI. Berbeda dengan training seperti Latihan Kader (LK), SC lebih menekankan pada internalisasi visi perkaderan HMI serta pelatihan metode-metode pengelolaan training. Oleh karena itu, peserta yang diperbolehkan mengikuti SC harus terlebih dahulu menyelesaikan LK II dan berkomitmen untuk aktif dalam perkaderan di HMI.


Para lulusan SC nantinya akan aktif sebagai pengisi training-training HMI. Mereka juga akan masuk dalam suatu wadah bernama KP (Korps Pengader) dimana masing-masing cabang memiliki lembaga ini. Dalam tradisi HMI, KP adalah komunitas pengader HMI yang menjadi pengontrol perkaderan dan moralitas HMI.


Oleh karena itu, biasanya KP tidak sembarangan diisi oleh anggota HMI. Anggota KP telah melalui proses screening dalam SC dan mereka adalah kader-kader HMI yang sudah mendedikasikan dirinya untuk menjadi pengader.


Menurut Ketua Umum HMI Badko Jabagbar, A. Gofar Ismail, penyelenggaraan SC ini dimaksudkan untuk memperbanyak jumlah pengader HMI di wilayahnya. "Krisis jumlah pengader di HMI di wilayah Badko Jabagbar adalah hal yang mendasari kami menyelenggarakan acara ini", kata Gofar.


Meskipun acara ini diselenggarakan oleh HMI badko Jabagbar, akan tetapi kader HMI dari manapun bisa ikut menjadi peserta. Syaratnya sederhana, sudah lulus LK II dan lolos seleksi yang akan diadakan sehari sebelum acara.


So, tunggu apa lagi? Bagi yang berminat, silahkan hubungi panitia di sekretariat HMI Badko Jabagbar, Jl. Bunga Jakarta, atau bisa kontak langsung dengan Ketua Badko Gofar di HP: 081585275147.


http://pbhmi.net

Penembakan Aktivis: Lagi-lagi Pelanggaran HAM

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 08.16

StayTuned-Purwokerto- Lagi-lagi kasus pelanggaran HAM terjadi di negeri ini. Ini dialami oleh para aktivis pembela HAM dan keadilan.. Belum lama terjadi kasus penganiayaan terhadap aktivis ICW , Tama Langkun yang diduga karena kasus yang sedang ditanganinya, yaitu kasus rekening gendut petinggi Polri.

Baru kemarin, tanggal 19 Juli telah terjadi pembunuhan oleh oknum polisi kepada aktivis dari LMND (Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi) yang bernama Herman di Garut. Menurut beberapa sumber berita, Herman tewas karena ditembak oleh oknum polisi. Ini sesuai dengan pernyataan Hilman Afriandi selaku ketua umum LMND. Seperti yang dilangsir oleh TribunNews.com (Kamis, 22/7), menurutnya pembunuhan itu terjadi setelah ada aktivitas politik LMND pagi harinya di PT Chevron.

Herman aktivis yang aktif dan turut serta mendorong dan memimpin aksi-aksi penolakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), penolakan korupsi, serta memberi advokasi rakyat dan terlibat dalam koordinasi perjuangan ke PT Chevron. Karena aktivitasnya ini, akhirnya nasibnya berakhir di ujung mata peluru seorang oknum polisi yang seharusnya sebagai penegak HAM.

Aksi Solidaritas Purwokerto

Malam ini (22/7/2010), bertempat di depan kampus Unsoed Purwokerto digelar aksi solidaritas terhadap kasus pelanggaran HAM yang menimpa para aktivis, termasuk Herman. Aksi ini diikuti oleh beberapa elemen gerakan di Purwokerto seperti LMND, HMI, PMKRI, SRMI. Aksi ini dilakukan dengan diskusi dan refleksi terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM pasca meletusnya gerakan reformasi 98. Dalam aksi, masa membawa keranda mayat sebagai simbol matinya Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Ternyata demokrasi yang saat ini bergulir masih kamuflase belaka. Seperti yang diungkapkan oleh Erwin Asrizal selaku Ketua HMI-MPO cabang Purwokerto dan beberapa orang dari ormas lain, bahwa kondisi saat ini seperti dikembalikan pada jaman orde baru dengan tindakan represifitas dari pihak pemerintah. Namun kondisi saat ini dianggap jauh lebih berbahaya, karena kepentingan pemilik modal sudah berani menggunakan cara-cara kekerasan ala orde baru.

Dalam tuntutan aksi tersebut, mereka meminta:
  1. Kapolri turun tangan langsung dalam pengusutan tuntas kasus tersebut.
  2. Penyidikan kasus tersebut oleh pihak kepolisian Garut secara terbuka.
  3. Bahwa senjata organik adalah tanggung jawab polisi, maka polisi harus bertanggung jawab.
  4. Menuntut Mabes Polri untuk mengungkap motif dibalik penembakan aktivis tersebut.

Aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu darah juang secara khidmat. Walaupun aksi tidak terlalu banyak, namun itu cukup menarik perhatian banyak orang yang melintas jalan HR. Bunyamin. (BMW)

Sabtu, 17 Juli 2010

MAPERCA

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 10.56
Dimulai hari sabtu tanggal 17 Juli 2010, HMI Cab. Purwokerto mengadakan MAPERCA bagi calon kader HMI. Pada awalnya calon kader yang akan mengikuti berjumlah 4 orang, namun karena ada sesuatu hal, maka yang bisa mengikuti hanya 2 orang. Meski demikian, acara tetap dilaksanakan, dan semua peserta serta pengurus cabang menginap di sekre guna mengakrabkan antara calon kader dengan anggota HMI.

Acara ini diisi dengan diskusi seputar materi keIslaman dan sharing tentang keHMI-an. Kebetulan acara ini dihadiri oleh salah seorang alumni Purwokerto bernama Kanda Nurwiyoso, dan pasca pengurus cabang yang kebetulan telah lulus kuliah, yaitu kanda Arfianto Purbolaksono dan Yashum Surya. Sempat hadir juga salah satu kader HMI PWT tahun 1998 bernama Yunda Maulida Himah atau yang sering dipanggil mba hikmah.

Walaupun hanya ada 2 calon kader, namun optimisme dan semangat tetap ada di dalam benak kawan-kawan pengurus cabang dan juga calon kader itu sendiri. Ini terlihat dari antusiasme peserta dalam berpartisipasi dalam acara diskusi dan sharing hingga larut malam dan baru berakhir tepat pukul 12.00. Kedua peserta itu bernama Agus dan agung yang keduanya bersal dari jurusan ilmu komunikasi angkatan 2009.

Dalam acara sharing tentang pengalaman ber-HMI dan sedikit penjelasan tentang HMI diselingi dengan canda tawa. Para alumni menceritakan suka duka dan kelucuan selama mereka berproses di HMI.

Maperca ini dimaksudkan untuk mendekatkan dan mengeratkan silaturahmi dan kekeluargaan antara calon kader dengan kader yang sudah lebih dulu berproses. Ternyata harapan itu masih ada, walau harus digapai dengan susah payah..

YAKUZA....

SAINS, AGAMA DAN KEYAKINAN

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 10.50

Makna sains di sini tidak hanya sekedar keilmuan dalam lingkup akademis, tetapi mencakup pengetahuan yang tersistemasikan dalam alam pemikiran manusia tentang berbagai hal yang bisa diukur dengan data-data kualitatif dan kuantitatif. Jadi sains akan lebih meluas maknanya dan fungsinya dalam perilaku manusia dalam mengelola kehidupan dunia ini. Dengan kata lain, barangkali sains merupakan amanat Tuhan yang diemban oleh manusia sebagai khalifatullah di muka bumi ini. Menurut Sahirul Alim, sains menjadi salah satu persoalan yang dipelajari manusia, di samping syariat agama, teknologi dan seni.[1] Sehingga mau tidak mau, manusia muslim harus berilmu dan beramal untuk kepentingannya sendiri dalam lingkup interaksi Ketuhanan dan kemanusiaan.

Al-Quran secara baik merekam bahwa sains itu sudah seusia manusia sendiri dan begitu juga dengan agama, terlepas dalam motif dan nalar apa manusia beragama. Ketika Tuhan menciptakan Adam sebagai manusia pertama, maka Tuhan juga memberikan seperangkat persepsi keilmuan untuk tugas-tugas fungsional kemanusiaan. Dalam hal ini berarti Tuhan tidak membiarkan manusia (Adam) “tersesat jalan” dalam mengaplikasikan kehendak Tuhan dalam menata konsep diri dan alam semesta. Ada tugas (atau penugasan) berarti pula ada term of reference yang menjadi acuan dan rujukan dalam menjalankan tugas tersebut secara baik dan benar. Dan Adam sudah diberikan Tuhan seperti itu. Karena itu, Adam secara sadar akan terus menampakkan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang “cerdas”, dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lainnya. Dalam penampakan sebagai makhluk cerdas ini, Adam (baca: manusia) tentunya akan berdialektika dan berinteraksi dengan realitas kealaman sebagai bentuk wujud dari eksistensi Tuhan.

Maka tradisi Adam itu diwariskan juga kepada para nabi-Nya, agar kesinambungan kekhalifahan itu tidak mandeg. Namun Tuhan hanya memberikan ilmu kepada manusia (khususnya) sangatlah sedikit. Karena itu pembacaan manusia terhadap ilmu Tuhan itu berarti “Ilmu Tuhan itu tidak terhingga” dan “Ilmu makhluk sedikit tidak terhingga”. Dengan pembacaan yang seperti ini, menggambarkan bahwa manusia itu sesungguhnya sangat bodoh[2] dan tidak mempunyai citra kecerdasan, bila tidak mau dan mampu membangun interaksi dengan Tuhan, sesamanya dan alam semesta. Keterbodohan ini akan semakin meningkat, ketika manusia justru melawan Tuhan dan menanggalkan peran kekhalifahannya itu.[3] Dengan demikian, manusia tidak layak menyandang gelar kebodohan, kalau ia masih ingin eksis dalam kediriannya.

Dalam kesedikitan ilmu Tuhan itu, Tuhan tidak membiarkan manusia tetap dalam kebodohannya dan berada dalam gua kediriannya yang mencerminkan ketertutupan fitrahnya. Tuhan memberikan ciptaan-Nya yang terhampar luas dalam dunia kasat mata, termasuk diri manusia itu sendiri. Karena itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk iqra` dalam proses pewahyuan kepadanya. Perintah iqra` ini bermakna sangat luas, karena obyek iqra` ini tidak hanya apa yang tertulis (teks), tetapi mencakup realitas keghaiban, realitas sosial sebagai perwujudan eksistensi kedirian makhluk-Nya.

Karena itu menjadi tugas manusia untuk meng-iqra`-i Tuhan dengan semua ciptaan-Nya, termasuk diri manusia itu sendiri. Tuhan memberikan cara dalam membimbing manusia untuk iqra` ini supaya ke-Ghaiban Tuhan dan realitas makhluk-Nya di dunia ini bisa terjelaskan dalam kesadaran kosmis manusia. Adapun cara itu adalah melalui wahyu (wahyu tertulis yang terdiri dari Al-Quran dan hadits Nabi) dan fenomena alam semesta (Al-Kaun).

Wahyu tertulis memuat beberapa konsep dan bahasa serta kalam Tuhan dalam berbagai hal yang menyangkut syariat, muamalah, akidah, akhlak, maupun kehendak Tuhan yang tidak berkaitan dengan “kewajiban” terhadap manusia yang terkodifikasikan dalam Al-Quran maupun sunnah-sunnah Nabi. Tuhan membicarakan diri-Nya juga dalam wahyu tertulis ini. Maka, manusia yang mengimani-Nya harus membaca dan menangkap secara substansial dan literal dari wahyu tertulis ini.

Sedangkan Al-Kaun lebih luas dan meluas dalam pemahamannya, bahkan cenderung tak terbataskan dalam pembacaan terhadap lembarannya. Al-Kaun akan memperkuat wahyu tertulis untuk membentuk manusia yang kaffah sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran sendiri. Al-Kaun juga banyak dibicarakan dalam Al-Quran, sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya menjadi dua sumbu yang mengantarkan akan eksistensi hakiki Tuhan dan ketundukan dalam keterbatasan ciptaan-Nya, terutama sekali manusia, yang diberi amanat sebagai khalifah dan diberikan sebuaah kitab suci untuk selalu membangun interaksi dengan Tuhan dan makhluk-Nya itu.

Untuk membaca Al-Kaun ini, Tuhan memberikan potensi yang lebih baik, yakni akal. Dalam pemikiran Sahirul Alim, akal ini menjadi anugerah Tuhan yang sangat berharga, sehingga manusia mampu berfikir kritias dan logis. Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW membawa sifat memuliakan sekaligus mengaktifklan kerja akal serta menuntunnya ke arah pemikiran Islam yang rahmatan lil alamin. Maka Islam menempatkan akal sebagai perangkat untuk memperkuat basis pengetahuan tentang keislaman seseorang sehingga ia mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mampu membuat pilihan yang terbaik bagi dirinya dan agamanya, serta mampu membuat argumen yang rasional tentang keberagamaan dan keyakinan-keyakinanya. Dengan begitu, maka segala putusan dan perilaku yang dilaksanakannnya merupakan artikulasi dari nilai-nilai keislaman dan pertimbangan rasional yang matang, yang sudah terinternalisasikan dari dalam pribadinya. Di samping akal, juga ada karunia kemampuan lainnya, seperti kognitif, emosif dan afektif dan kemampuan jasmani (panca indera).[4]

Akal akan membantu dan menyeimbangkan kesadaran dan aksi pembacaan terhadap ilmu-ilmu Tuhan yang tidak tersimbolkan dalam wahyu tertulis. Akal akan mengurai dan menganatomi hakikat dan makna terdalam yang ditulis oleh Tuhan dengan bahasa alam (Al-Kaun). Tetapi, akal tidak juga secara bebas dalam menjustifikasi kebenaran tentang makhluk-Nya. Keimanan menjadi kunci pokok untuk kesempurnaan pemahaman dan pembacaan terhadap segala sesuatu yang disediakan oleh Tuhan untuk kepentingan manusia, baik dalam kapasitasnya sebagai khalifah maupun hamba-Nya.

Karena itu, keimanan dan akal akan melahirkan kemampuan ganda, yakni kemampuan membangun hablum min Allah dan kemampuan mengartikulasikan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan di dunia ini, yang tentunya dengan seperangkat pemahaman yang benar.

Tentang Wujud Materi dalam Sains

Ketika anda melihat ke luar jendela, anda berpikir bahwa anda melihat sebuah citra dengan kedua mata anda, demikianlah yg diajarkan kita selama ini. Sesungguhnya, bukan begitu cara kerjanya. Anda tidak melihat dunia ini dengan kedua mata anda, tetapi anda melihat citra yang tercipta dalam otak anda. Ini bukan sebuah perkiraan, spekulasi filosofis, melainkan kebenaran ilmiah.

Setiap orang sepanjang hidupnya menyaksikan segala hal di dalam otaknya dan tidak dapat menjangkau benda-benda material tertentu yang dianggap mengakibatkan apa yang dialaminya. Citra-citra yang kita lihat adalah salinan di dalam otak kita dari benda-benda yang kita asumsikan ada di luar diri kita. Kita tidak pernah tahu sebatas manakah salinan-salinan tadi sesuai dengan wujud aslinya, atau apakah wujud aslinya itu sendiri memang ada atau tidak. Pernahkah kita berpikir apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan itu sama dengan apa yang di lihat, didengar, dan dirasakan oleh orang lain? Wallahu’alam

Apa yang ada di depan kita dengan bentuknya yang utuh dan apa yang dipandang oleh mata kita bukanlah ”dunia” ini. Ia hanyalah bayangannya saja, suatu penyerupaan, sebuah proyeksi yang hubungannya dengan wujud aslinya masih terbuka untuk diperdebatkan.

Terkait dengan persoalan ini, maka ketika ada yang mempertanyakan wujud Allah yang tidak ”nyata” atau tidak ”nampak” sebenarnya masih dapat diperdebatkan. Karena apa yang kita lihat dan kita pegang pun sebenarnya masih bersifat asumsi bahwa benda itu memang ada dan berbentuk seperti ”itu”, dan asumsi ini berdasarkan citra yang terbayang dalam otak kita. Oleh karena itu betapa banyaknya ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kita untuk ”membaca”, berpikir, merenungkan tentang semua ciptaan Allah ketika seorang mahluk hendak mengetahui dan mengenal ’wujud’ Tuhannya.

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir. (Yunus: 24)

Untuk permasalahan ini, Allah menjawabnya dalam Al-Qur’an bahwa keberadaan Allah sangat dekat dengan hamba-Nya seperti yg diterangkan dalam surat berikut ini:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah: 186)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya (Al-Qaaf: 16)

Sistem Keyakinan dalam Islam

Keyakinan merupakan dasar dari setiap gerak dan aktivitas hidup manusia. Karena itu manusia secara fitri membutuhkan keyakinan hidup yang dapat menjadi pegangan dan sandaran bagi dirinya. Tiap-tiap sistem keyakinan memiliki konsepsi tersendiri dalam mengantarkan pengikutnya pada pemahaman dan kepercayaan terhadap tuhan. Pertama, sistem keyakinan yang obyeknya didasarkan pada sesuatu yang nyata. Kebenaran diukur melalui indera dan pengalaman. Sistem ini disebut kebenaran ilmiah. Secara filosofis kebenaran ilmiah memiliki kelemahan karena tidak dapat menjelaskan sisi kehidupan yang berada di luar pengalaman inderawinya. Salah satu di antaranya adalah mengenai Tuhan. Tuhan tak dapat diyakini keberadaannya lewat bantuan sistem keyakinan ilmiah.

Kedua, sistem keyakinan yang didasarkan pada doktrin literal. Pada dasarnya, sistem keyakinan literal mengingkari arti pentingnya akal sebagai sarana verifikasi kebenaran. Baginya, kebenaran adalah sesuatu yang sudah jadi secara sempurna dan harus diterima tanpa perlu menyadarinya terlebih dahulu. Akibat sistem keyakinan literal, manusia potensial melarikan diri dari kenyataan dan tantangan zaman setelah telanjur mendikotomi antara doktrin ketundukan pada ayat suci dengan peran-peran peradaban manusia.

Islam mengajarkan sistem keyakinan yang disebut Tauhid. Tauhid berbeda dengan dua sistem keyakinan di atas karena cara pandangnya terhadap eksistensi (wujud). Tauhid merupakan konsepsi sistem keyakinan yang mengajarkan bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Esa, sebab dari segala sebab dalam rantai kausalitas. Ajaran Tauhid membenarkan bahwa manusia dibekali fitrah yaitu suatu potensi alamiah berupa akal sebagai bekal untuk memilih sikap yang paling tepat serta untuk mengenali dan memverifikasi kebenaran dan kesalahan (haq dan bathil) secara sadar.

Pada sistem keyakinan lainnya, “Yang Maha” atau yang dirumuskan sebagai Tuhan, hanya dijelaskan berdasarkan persepsi dan alam pikir manusia sendiri. Sedangkan dalam konsepsi Tauhid, selain pencarian akal manusia sendiri sebagai alat mendekati kebenaran mutlak, juga melalui wahyu di mana Tuhan menyatakan dan menjelaskan diri-Nya kepada manusia. Jadi, Tauhid memberi tuntunan berupa wahyu Allah melalui para nabi. Tauhid merupakan inti ajaran yang disampaikan pada seluruh manusia di setiap zaman. Ini berarti bahwa ajaran Tauhid adalah ajaran universal.



[1] Sahirul Alim, Sains, Teknologi, dan Islam, Yogyakarta: Dinamika, 1996, hlm. 85.

[2] Bodoh di sini tidak berarti tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun. Tetapi kebodohan yang menunjukkan ketidakmampuan yang bersangkutan untuk menangkap sinyal-sinyal Ke-Tuhanan dan pesan-pesan Tuhan dalam bahasa manusia dan kebumian.

[3] Ada seorang sufi yang membagi manusia menjadi empat macam, yakni (1) manusia yang mengerti dan dia mengetahui kalau dirinya itu berpengetahuan; (2) manusia yang mengerti dan dia tidak mengetahui kalau dirinya itu berpengetahuan; (3) manusia yang tidak mengerti dan dia tidak mengetahui kalau dirinya itu memang tidak berpengetahuan; (4) manusia yang tidak mengerti dan dia mengetahui kalau dirinya itu memang tidak mengerti.

[4] Sahirul Alim, Sains, …hlm. 60.

Sabtu, 10 Juli 2010

Cut Tari Minta Maaf??

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 09.06
Kamis (8/6/10) bertempat di kantor kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea di Gedung Summitmas, Jl Jend Sudirman, Jakarta Selatan artis cantik Cut Tari meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan Bangsa Indonesia, termasuk kepada Presiden, terkait dengan peredaran Video Mesum yang selama ini meresahkan bangsa dan masyarakat Indonesia.


Berikut permintaan Maaf artis cantik Cut Tari :


Assalamualaikum, kepada Bapak Presiden Indonesia, Kapolri dan ibu, Bapak Kabareskrim beserta ibu, Kadiv Humas dan Direkutr 1, penyidik, tokoh agama dan masyarakat dan para orangtua dan masyarakat Indonesia, atas nama pribadi dan keluarga saya mohon maaf sebesar-besarnya atas pemberitaan baru-baru ini yang menimbulkan keresahan.


Sekali lagi saya mohon maaf, pembelajaran tersebut merupakan introspeksi berharga buat saya. Saya mohon maaf pada suami dan terima kasih selama ini setia mendampingi saya menghadapi masalah saya. Insya Allah saya kuat.


Saya mau meminta semua, mungkin nggak tau rasanya jadi saya, saya minta dimaafkan.


Setelah kemarin ngotot kalau dia bukan pelaku video mesum bersama Ariel, sekarang dia meminta maaf kepada semua pihak. Apakah ini membuktikan kalu Cut Tari memang pelaku dalam video mesum itu??

(BMW)

Petisi 28 : Usut Tuntas Dugaan Korupsi Mafia Istana

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 08.29
HMINEWS- Petisi 28 mendesak aparat penegak hukum segera melakukan pengusutan dugaan tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan Lingkaran Istana, hal ini disampaikan Harrys Roesly di Jakarta Kamis (8/7/10).

Menurut Harry, kalau presiden serius dalam melakukan pemberantasan korupsi, presiden harus memulainya dari lingkaran istana negara, dugaan kasus korupsi yang di duga melibatkan lingkaran utam Istana Negara yang tidak ditangani institusi penegak hukum adalah :

1. Dugaan kejahatan korupsi baillout Bank century Rp. 6,7 triliun (diduga melibatkan Wapres Boediono, Sri Mulyani, dll)

2. Dugaan korupsi terhadap pengadaan IT KPU pada pemilu 2009, bila terbukti akan mengancam keabsahan Pemilu 2009.

3. Dugaan pengemplangan pajak oleh Paulus Tumewu (diduga melibatkan Sri Mulyani, Fadel Muhammad, Marsilam Simanjuntak)

4. Dugaan aliran dana haram ke sebuah rekening Yayasan yang dipimpin Djoko Suyanto (Menkopolhukam) untuk kepentingan pendanaan pemilu 2009.

5. Dugaan korupsi Marzuki Ali (Ketua DPR) yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kajati Palembang terkait kasus dugaan korupsi di PT Semen Baturaja

6. Dugaan korupsi Jhonny Allen Marbun (Wakil Ketua Umum partai Demokrat) terkait pelolosan program stimulus Fiskal tahun 2009 di Departemen pehubungan

7. Dugaan korupsi Sardan Marbun, komisaris utama PT. Delimuda Perkasa (DMP), terkait dugaan korupsi pajak hingga Rp. 300 Milyar, serta beberapa izin yang tidak dimiliki oleh perusahaan pengelola crude palm oil (CPO) tersebut.

8. Dugaan adanya suap terhadap Menteri sekretaris negara, Sudi Silalahi sebesar Rp. US $ 10 Juta dan Jaksa Agung, Hendarman Supandji sebesar US$ 3 Juta (primaironline.com).

Harrys menilai, kalau partai demokrat dan Setgab (Sekretaris Gabungan) telah menjadi semacam Pasport Diplomatik, yang menjamin kekebalan hukum terhadap para penghuninya yang diduga terlibat berbagai kejahatan korupsi, perampokan bank dan pengemplangan pajak.

Sebuh praktek penegakan hukum dibawah pemerintahan SBY-BOEDIONO yang sangat diskriminatif atau pilih kasih, di tengah meluasnya penderitaan rakyat dan prajurit muda TNI dan Polri karena krisis ekonomi dan kesejahteraan, kata Harry.

Banyak Jaksa-Polisi Tak Laporkan Kekayaan

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 08.18

Jakarta - Tingkat kepatuhan pejabat Kejaksaan Agung dan perwira polisi untuk melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi lebih rendah dibanding kebanyakan instansi lain. Hingga kemarin, baru sekitar 4.500 jaksa yang sudah melapor dari total 8.000-an orang yang diwajibkan, atau mencapai 57,35 persen.

Jumlah perwira polisi yang melaporkan kekayaannya sedikit lebih baik, sekitar 5.100 orang dari hampir 7.000 personel yang diwajibkan, atau 73,45 persen. Mereka yang diwajibkan adalah para perwira pada jabatan eselon yang digolongkan sebagai penyelenggara negara di kepolisian, termasuk para penyidik.

Sebagai pembanding, kepatuhan para penyelenggara negara di Kementerian Keuangan tercatat mencapai 92,43 persen dari sekitar 7.000 pejabat yang diwajibkan lapor. Sementara itu, ketaatan para pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah 97,98 persen dan Mahkamah Agung 89,72 persen.

Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin mengatakan, sesuai dengan aturan, setiap pejabat penyelenggara negara mestinya melaporkan kekayaannya minimal dua tahun sekali. "Itu untuk jabatan yang sama," ujarnya. "Setiap promosi jabatan atau mutasi, mereka pun wajib melaporkan ulang kekayaannya."

Sebagai contoh, dari data di KPK, tak ditemukan laporan kekayaan Inspektur Jenderal Bambang Suparno, pengajar di Sekolah Staf Perwira Tinggi Kepolisian RI. Laporan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Oegroseno pun belum ada.

Oegroseno, yang dihubungi tadi malam, mengatakan membutuhkan waktu untuk mengisi formulir laporan harta kekayaan itu. "Waktunya sedikit, apalagi pekerjaan di sini banyak," ujarnya.

Menurut Oegroseno, formulir yang dikirimkan KPK kepadanya baru terisi sebagian. Jika selesai malam ini, katanya, dia akan segera mengirimnya dari Medan ke Jakarta. "Lagi pula saya sudah tua. Kalau menulis sering gemetar," ujarnya berkelakar.

Dengan adanya hambatan waktu tersebut, mantan Kepala Divisi Profesi dan Keamanan Polri ini mengusulkan agar para pejabat penyelenggara negara dipanggil untuk diwawancarai dan ditanyai langsung berkaitan dengan harta kekayaannya. "Kalau menulis kan jadi lama."

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi mengatakan perlunya perbandingan dengan instansi lain dalam melihat tingkat kepatuhan polisi dalam melaporkan kekayaannya. "Tidak bisa hanya dilihat dari nominalnya saja, tapi perlu juga kuantitas dari personel kami," ujar Ito.

Menurut Ito, jumlah polisi di Indonesia jauh lebih banyak ketimbang pejabat di instansi lain. Selama ini pun, katanya, pimpinan Polri sudah memerintahkan pelaporan itu disertai ancaman sanksi disiplin. "Kalau tidak sesuai dengan tenggat, bisa dikenai sanksi," katanya.

KPK Minta Jaksa-Polisi Segera Laporkan Kekayaan

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 08.12

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi meminta jaksa dan polisi segera melaporkan kekayaannya. Sebab, berdasarkan data, tingkat kepatuhan pejabat Kejaksaan Agung dan perwira polisi untuk melaporkan harta kekayaannya ke KPK lebih rendah dibanding kebanyakan instansi lain. "Kami imbau mereka untuk segera melaporkan hartanya," kata Wakil Ketua KPK Haryono Umar di gedung KPK.

Hingga akhir pekan ini, baru sekitar 4.500 jaksa yang sudah melapor dari total 8.000-an orang yang diwajibkan, atau mencapai 57,35 persen.

Jumlah perwira polisi yang melaporkan kekayaannya sedikit lebih baik, sekitar 5.100 orang dari hampir 7.000 personel yang diwajibkan, atau 73,45 persen. Mereka yang diwajibkan adalah para perwira pada jabatan eselon yang digolongkan sebagai penyelenggara negara di kepolisian, termasuk para penyidik.

Sebagai pembanding, kepatuhan para penyelenggara negara di Kementerian Keuangan tercatat mencapai 92,43 persen dari sekitar 7.000 pejabat yang diwajibkan lapor. Sementara itu, ketaatan para pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah 97,98 persen dan Mahkamah Agung 89,72 persen.

Menurut Haryono, komisi antikorupsi akan berkoordinasi dengan pengawasan internal Polri dan Kejaksaan untuk mendorong penyelenggara negara di kedua lembaga itu segera melaporkan kekayaannya.

Haryono mencontohkan, sebelum ketaatan hakim mencapai 89,72 persen seperti sekarang, Mahkamah Agung tergolong lembaga yang tingkat kepatuhannya rendah. Saat itu, kata dia, KPK langsung berkoordinasi dengan Mahkamah Agung.

Pimpinan Mahkamah Agung kemudian menerbitkan surat edaran agar para hakim segera melaporkan kekayaannya ke KPK bila tak ingin dijatuhi sanksi. "Sehabis itu para hakim segera melaporkan kekayaan," kata Haryono.

Haryono belum memastikan kapan tepatnya KPK akan mendatangi Polri dan Kejaksaan untuk berkoordinasi. Tapi, kata dia, "Sesegera mungkin."

Rabu, 07 Juli 2010

Banyumas Bentuk Kelompok Pemantau Siaran

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 20.53
Kamis, 17 Juni 2010

PURWOKERTO, KOMPAS.com--Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah membentuk Kelompok Pemantau Siaran Radio dan Televisi di Kabupaten Banyumas untuk membantu program kegiatan komisi ini.


"Kelompok pemantau ini telah dibentuk kemarin (Selasa) saat kami menggelar pertemuan dengan KPID Jateng di Aula Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dinhubkominfo) Kabupaten Banyumas," kata Kepala Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas Kartiman di Purwokerto, Rabu.


Menurutnya, kelompok pemantau yang beranggotakan 20 orang dari berbagai organisasi sosial kemasyarakatan ini bertugas membantu tugas-tugas KPID Jateng untuk memantau isi siaran radio dan televisi di Kabupaten Banyumas.


Dalam hal ini, kata dia, KPID menugaskan kelompok tersebut memantau selama satu bulan ke depan delapan isi siaran radio dan televisi, antara lain siaran yang mengandung unsur pornografi serta mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).


Selain itu, lanjutnya, pemantauan juga dilakukan terhadap isi siaran yang mengandung unsur penghinaan, mengandung unsur perjudian, iklan paranormal yang menyesatkan, iklan yang merendahkan nilai-nilai agama, iklan pengobatan alternatif yang tidak rasional, dan hal-hal lain yang tidak baik menurut pandangan masyarakat.


"Laporan pemantauan yang berhasil dihimpun selanjutnya dikoordinasikan dengan Dinhubkominfo untuk diteruskan ke KPID Jateng. Kelompok ini juga bisa langsung mengakses ke KPID," katanya.


Ia mengatakan, kelompok pemantau ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada KPID dalam hal isi siaran radio dan televisi sebagai wujud kepedulian terhadap pembangun bangsa melalui siaran-siaran dan tayangan-tayangan yang sehat dan mendidik.

Ratusan Guru Purbalingga Demo ke Jakarta

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 20.42


Purbalingga, CyberNews.
Ratusan guru anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Purbalingga menggelar aksi di Jakarta, Rabu (12/5). Guru-guru anggota PGRI ini bergabung bersama ribuan guru lainnya di Indonesia untuk melakukan demonstrasi di Kementerian Agama RI.

Rombongan guru dari Purbalingga berangkat Selasa sore (11/5). Jumlah guru yang ikut 385 orang diangkut 7 bus, terdiri dari satu bus pengurus PGRI Kabupaten dan Kecamatan, dan enam bus lainnya para guru agama.

"Kami menuntut agar kuota sertifikasi guru agama segera ditambah. Selama ini, para guru agama harus menunggu jatah kuota sertifikasi yang ditentukan oleh Kementerian Agama RI," ujar Ketua Pengurus Daerah (PD) PGRI Purbalingga, Iskak.

Ia mengatakan, kuota guru agama Purbalingga sekarang ini masih sangat kecil. Sebelumnya mereka mendapat informasi kuota untuk Purbalingga ditambah. Namun kenyataanya sampai sekarang itu belum direalisasi. Mereka juga akan fokus pada tuntutan sertifikasi guru agama dengan NIP 13 yang ditugaskan ke sekolah-sekolah umum.

"Kami ingin menagih janji," tandasnya.

PGRI Purbalingga, kata Iskak, akan memperjuangkan agar para guru agama mendapat kesempatan uji sertifikasi untuk menjadi pendidik profesional sebagaimana yang telah diterima oleh para guru lainnya. Karena itu mereka meminta agar ada penambahan kuota dari pusat.

( Trisno Suhito)

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/05/12/54268/Ratusan-Guru-Purbalingga-Demo-ke-Jakarta

Pemberhentian Bupati Tertunda

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 20.39
06 Juli 2010

Rata Penuh
KEBUMEN - Rapat Paripurna DPRD Kebumen dengan agenda usulan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Kebumen periode 2005-2010 yang berakhir masa jabatannya, gagal digelar Senin (5/7). Pasalnya, anggota legislatif yang hadir dalam rapat pleno tersebut tidak memenuhi kuorum.

Berdasarkan daftar hadir, dari total 50 anggota Dewan, jumlah yang hadir hanya 29 orang. Padahal, untuk bisa mencapai kuorum, sekurang-kurangnya harus dihadiri 3/4 dari jumlah anggota DPRD atau 37 wakil rakyat. Artinya, masih kurang delapan orang lagi agar rapat tersebut bisa memenuhi kuorum.

Sesuai dengan jadwal, sidang pleno tersebut semestinya dimulai pukul 09.00 WIB. Namun demi menunggu kedatangan anggota Dewan yang lain, sidang baru dimulai pukul 10.30 WIB.

Sayangnya, jumlah anggota Dewan yang datang belum juga memenuhi batas minimal. Padahal, Bupati KH M Nashiruddin Al Mansyur dan Wakil Bupati H Rustriyanto SH hadir tepat waktu di lembaga legislatif tersebut. Demikian pula para pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen.

Berdasarkan pemantauan Suara Merdeka, tidak hanya anggota, unsur pimpinan Dewan juga tidak lengkap. Dari empat pimpinan Dewan, hanya dua yang hadir yakni Ketua DPRD Ir Budi Hianto Susanto dari Fraksi PDIP dan Wakil Ketua DPRD H Yusuf Cahyono BSc dari Fraksi PPP. Dua wakil ketua lainnya, yakni H Suprapto HS dari Fraksi Partai Golkar serta Agus Kurniawan dari Fraksi Partai Demokrat absen.

Anggota Dewan dari Partai Demokrat yang daftar hadirnya terisi tanda tangan hanya dua orang, yakni Aksin dan Maijan. Bahkan, seluruh anggota dari Partai Golkar yang berjumlah tujuh orang kompak absen. Demikian pula empat anggota Dewan dari Fraksi PKB juga tidak menampakkan wajah.

Anggota Dewan yang komplet hadir yakni dua orang dari PKS, tiga dari PKNU, dan satu dari Partai Gerindra. Seluruh anggota PDIP hadir kecuali H Probo Indartono SE MSi.

Dua dari Fraksi PAN diketahui tidak hadir, yakni H Barli Halim SE dan Taufik Hamzah SIP. Tiga anggota dari PPP juga tidak terlihat. (bmw)

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/07/06/115726/Pemberhentian-Bupati-Tertunda
06 Juli 2010

Dekrit Pemuda 5 Juli 2010 : Bubarkan Pemerintahan SBY-BOEDIONO

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 20.17

Jakarta, HMINEWS- Bangsa ini telah terbelah menjadi dua kekuatan yang saling berhadap-hadapan, yakni anatara kekuatan pemuda pejuang yang berpaham muda, yang jujur, bersih, berani dan anti penjajahan asing, berhadapan dengan persengkokolan kekuatan tua yang berpaham tua, dan bersemayam di lembaga kenegaraan, eksekutif, legislatif, yudikatif dan sebagian besar partai politik. Kekuatan tua yang jahat, khianat, korup dan menjadi kaki tangan NEOKOLINIALISME DAN IMPERIALISME (NEKOLIM).


Sejarah telah mengajarkan bahwa pekerjaan berat kekuatan muda dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia adalah melawan persengkokoan kekuatan tua yang mendukung penjajah asing. Rangkaian peristiwa seperti Boedi Oetomoe 1908, Sumpah Pemuda 1928, Revolusi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 1945 dan Reformasi Nasional 1998, menegaskan sejarah pergerakan pemuda dalam melawan persengkongkolan kekuatan tua yng hendak melanggengkan penjajah asing atas bumi Nusantara.


Melalui persengkongkolan jahat tersebut, dibantu oleh penjajah asing, kekuatan tua melakukan praktek politik yang sangat keji. Mereka menghancurkan falsafah dan karkter bangsa yang hidup di dalam sejarah masyarakat, mengubah gotong royong atau kerjasama menjadi persaingan, menghancurkan politik musyawarah mufakat dan menggantikannya dengan voting, mengubur tolong-menolong dengan pamri, melenyapkan rasa saling percaya dengan sikap saling curiga diantara anak bangsa. Ideologi dan identitas kebangsaan telah retak dan dihancurkan. Kekuatan rakyat terpecah belah dan tidak lagi memiliki benteng pertahanan yang kokoh dalam membendung penjajahan asing.


Praktik kenegaraan juga dipenuhi oleh berbagai pengkhianatan, fakir miskin dan anak terlantar secara sistematis ditelantarkan oleh negara. sumber daya alam dikuasai sepenuhnya oleh penjajah asing dan dipergunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan penjajah asing. Anak-anak ibu pertiwi diperbudak secara keji, dan menjadi bangsa yang mondok dinegeri sendiri.


Puncak persengkongkolan jahat kekuatan tua tersebut dilancarkan melalui SUBVERSI terhadap negara Pancasila melalui Amandemen UUD 1945 yang dibiayai oleh kepentingan Neokolonialisme dan Imperialisme. Kini, penjajahan asing atas bumi dan manusia Indonesia telah menemukan landasan konstitusional melalui UUD Amandemen.


Sesungguhnya, persengkongkolan jahat kekuatan tua hanyalah oportunisme politik untuk memaparkan jalannya sistem yang menindas dan sekaligus mempertahankan posisi mereka pada jabatan politik seperti presiden, menteri, anggota DPR dan berbagai jabatan pemerintahan lainnya. Melalui persengkongkolan tersebut maka politik dapat dijalankan dengan kebohongan dan hukum dapat diputarbalikkan menurut kehendak dan kepentingan pribadi mereka yang berkuasa.


Dalam persengkongkolan itu pula kekuatan tua dapat terus melakukan korupsi keuangan negara, sembari tetap mendukung kepentingan kapaitalis asing mengeruk kekayaan sumber daya alam. Akibatnya rakyat terpaksa harus hidup sengsara, sulit mencari makan, para pemuda desa dan kota menjadi penganggur, para petani kehilangan tanah, penduduk kota tergusur, para prajurit muda hidup dengan kemiskinan, mahasiswa dihimpit oleh mahalnya biaya pendidikan, dan jutaan rakyat terperangkap dalam kemiskinan berkepanjangan.


Kini masa depan bangsa tengah terancam, Ibu pertiwi memanggil kembali para pemuda Indonesia untuk menyelamatkan bangsa dari kehancuran. Persengkongkolan jahat kekuatan tua hanya dapat dilawan dengan keberanian. Persatuan pergerakan Pemuda Indonesia yang berani, jujur, bersih dan tanpa pamrih. Sebuah pergerakan yang luas, melibatkan para pemuda dari segenap pelosok Nusantara. Menggabungkan pemuda dari seluruh sector, teritori, agama, suku dan golongan, baik mereka yang ada di pemerintahan, parlemen, militer, partai politik, organisasi profesi, ormas keagamaan, ormas mahasiswa-pemuda, akademisi, jurnalis, seniman dan budayawan, para pemuda dipabrik serta pemuda dikampung-kampung.


Dengan memohon Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan keberanian, persatuan dan pergerakan pemuda Indonesia, maka kaum muda Indonesia dapat memimpin di garis depan perjuangan, untuk merebut dan menggantikan secara revolusioner kekuasaan yang palsu, korup dan penuh kebohongan dengan kepemimpinan sejati kekuasaan Pemuda. Kepemimpinan sejati Pemuda berkehendak mewujudkan kembali kedaulatan politik Negara, kemandirian ekonomi rakyat, kepribadian bangsa yang tinggi, dengan sebuah moral kenegaraan berlandaskan pada warisan nilai-nilai mulia para pejuang pendiri bangsa, yang tercantum dalam naskah Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945, Pancasila, UUD 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Perjuangan untuk kembali menjalankan secara teguh dan konsisten Pancasila dan UUD 1945 (asli), secara filosofi berarti kembali pada politik musyawarah mufakat yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat, sebagai antitesa dari politik voting. Menegaskan system ekonomi yang berlandaskan pada kerjasama dan kemandirian, sebagai antitesa dari ekonomi pasar bebas yang dipenuhi oleh persaingan dan intervensi penjajahan asing. Menyusun sebuah system sosial yang berlandaskan pada kekeluargaan, sebagai antitesa dari individualism. Membangun sebuah kekuatan moral masyarakat yang berlandaskan pada rasa saling percaya dan tolong menolong, sebagai antitesa dari rasa saling curiga dan dipenuhi dengan pamrih.


Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati perjuangan kita untuk mewujudkan cita-cita yang mulia tersebut. Menyelamatkan bangsa, Negara dan rakyat dari sebuah system dan pemimpin yang terbukti mengkhianati cita-cita pendiri bangsa dan amanat penderitaan rakyat. Mewujudkan bangsa yang berkarakter, yang berkepribadian buday yang tinggi, berdaulat secara politik dan mandiri secara ekonomi.

JAKARTA, 05 JULI 2010

PETISI 28

BERSIH, BERDAULAT DAN SEJAHTERA

Perubahan Butuh Keberanian, Persatuan dan Pergerakan Pemuda


www.hminews.com

Selasa, 06 Juli 2010

Permohonan Donasi

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 00.27
Assalamu'alaikum kawan-kawan kader seperjuangan.!

Beruhubung mulai tahun ajaran baru HMI Cabang Purwokerto ingin pindah selretariat, dan demi kelancaran roda organisasi dan pelaksanaan kinerja, maka diperlukan partisipasi dari kawan-kawan semua. BaGI YANG INGIN MEMBERIKAN SUMBANGAN KEPADA KAMI SILAHKAN HUBUNGI KE NOMOR 081 327 739 225 (Erwhin).
atau Saudara dapat menyalurkannya lewat rekening kami di

nomor rekening: 8506780-7
BNI cabang Purwokerto an. Bambang Wibiono.
Namun diharapkan konfirmasi terlebihdahulu ke nomor tersebut di atas.

Untuk dapat mengetahui rencana program dan estimasi anggaran dana silahkan baca proposal yang kami sediakan di http://rs455.rapidshare.com/files/405239313/proposal_penuh.pdf

Diharapkan partisipasi dukungan dari saudara-saudara semua demi keberlangsungan perjuangan HMI (MPO) Cabang Purwokerto. Atas perhatian dan bantuannya, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya..

Hormat kami,


Pengurus HMI Cab. Purwokerto

Sabtu, 03 Juli 2010

Hutang Baru Indonesia 1,9 Milyar Dolar Amerika

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 03.14
JAKARTA, HMINEWS- Kondisi utang Indonesia yang terus menumpuk akan dapat menjadi ancaman pembangunan Indonesia di masa mendatang. Menyoroti hal tersebut Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menegaskan Indonesia saat ini cukup baik dalam hal kinerja pengelolaan fiskal dan utang. Sehingga menurutnya, meski ia mendukung wacana dalam KTT G-20 di Toronto, Kanada, perlu adanya upaya bagi negara-negara, khususnya yang tergabung dalam KTT G-20, untuk menekan defisit anggaran masing-masing negara yang otomatis akan mengurangi utang. Namun, ia menambahkan bahwa Indonesia masih aman untuk kedua hal tersebut.

Pengamat ekonomi dari lembaga kajian ekonomi, Econit, Hendry Saparini, menilai seharusnya pemerintah segera menyadari bahwa tingginya utang luar negeri akan berbahaya bagi anggaran negara. Ia berpendapat, jika pemerintah sampai saat ini masih menetapkan defisit anggaran tinggi sehingga diperlukan utang luar negeri untuk menutupi defisit, hal itu karena pemerintah kurang cermat dalam mengelola anggaran dari tahun ke tahun.

“Karena tidak ada evaluasi efisiensi terhadap anggaran, jadi seolah-olah semua pengeluaran-pengeluaran yang wajib dilakukan,” ujar Hendry.

Dalam KTT G-20, juga muncul wacana agar negara-negara yang menerapkan stimulus fiskal agar menggunakannya secara efisien dan tepat. Menurut Hendry Saparini, itu pun belum dilakukan pemerintah, padahal dua tahun lalu pemerintah telah mengeluarkan sekitar 73 trilyun rupiah untuk stimulus fiskal dalam mengantisipasi melebarnya dampak krisis global

“Stimulus fiskal ini sudah dibiayai dengan sangat mahal, desainnya juga buruk dan yang ketiga kemampuan realisasinya juga rendah, sehingga tertumpuklah beban-beban keuangan negara kita hingga saat ini,” kata Hendry.

Masih tingginya defisit, menurut Danny Setiawan dari Koalisi Anti Utang, merupakan rekayasa pemerintah agar Indonesia mendapat utang. “Jadi, saya kira defisit selalu digunakan untuk menjustifikasi pembuatan utang baru dengan biaya yang sangat mahal,” kata Danny.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto beberapa waktu lalu menegaskan, utang luar negeri selain untuk menutupi defisit anggaran juga berguna bagi pembangunan infrastruktur. “Paling besar dari Jepang, nomor dua dari Bank Dunia, nomor tiga dari Cina, baru nomor empat dari ADB,” jelas Menteri Joko Kirmanto.

Pemerintah dan DPR RI menetapkan defisit anggaran 2010 sebesar 133,7 trilyun rupiah. Sementara utang baru yang akan diterima pemerintah tahun ini sekitar 1,9 milyar dolar Amerika. (dni/berbagai sumber)

http://hminews.com/news/19-milyar-dolar-amerika-hutang-baru-indonesia/

Kamis, 01 Juli 2010

Pernyataan Sikap Kenaikan Tarif Dasar Listrik

LAPMI HMI-MPO PURWOKERTO @ 06.52


Pada tanggal 1 juli 2010, dipastikan pemerintah akan menaikkan TDL diatas 18%, kenaikkan ini sudah disahkan dan tidak bisa diganggu gugat. Kebijakan menaikan TDL merupakan bagian pengurangan subsidi dibidang kelistrikan, sebagai bagian kepentingan mengakomodir kepentingan modal asing dan liberalisasi perdagangan. Selama ini alasan pemerintah mengurangi subsidi adalah untuk mengurangi beban APBN, meskipun pada kenyataannya pengurangan itu sebagai upaya agar harga listrik di Indonesia memenuhi harapan pasar. Lemahnya investasi di sektor kelistrikan selama ini disebabkan oleh harga listrik yang rendah dan kurang menarik bagi investor. Dengan adanya pengurangan subsidi kelistrikan dan dinaikkanya tarif dasar listrik menunjukan bahwa SBY lebih mementingkan kepentingan pemodal asing dibandingkan berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat Indonesia.

Kenaikan tarif dasar listrik sudah pasti akan berimbas kemasyarakat. Walaupun untuk pelanggan golongan 450 VA-900 VA diputuskan tidak naik, namun bagi industri dampaknya terasa, bahkan dengan kenaikan TDL 18% akan berdampak kepada komponen bangsa. Dan adapun yang akan menjadi korban dari kenaikkan ini adalah:

1. INDUSTRI NASIONAL

Sudah pasti, jika TDL dinaikkan akan berdampak langsung kepada industri. Biaya produksi akan melonjak besar, dan harga produk-produk dalam negeri akan terkerek naik. Sedangakan dipihak lain, sby sudah melegalkan perdagangan bebas dengan China dan ASEAN, menjalankan paket liberalisasi, deregulasi dan privatisasi dari negara-negara kapitalis, sudah pasti produk-produk dalam negeri akan tersingkirkan oleh produk luar negeri yang harga jualnya lebih murah. Akibatnya akan banyak industri nasional yang akan gulung tikar

2. PEKERJA ATAU BURUH

Para pekerja atau buruh dalam waktu dekat ini bersiap saja menerima kenyataan pahit, jika sewaktu-waktu perusahaannya memutuskan kontrak kerja, karena akan banyak perusahaan dalam negri yang gulung tikar. Akibat tak mampu bersaing baik secara kualitas produksi dan kualitas harga.

3. MASYARAKAT KECIL

Masyarakt kecil secara tidak langsung juga akan terkena dampak dari kebijakan TDL, meskipun kenaikan tarif dasar listrik 18% diperuntukan bagi pelanggan diatas 450-900 VA. Dan pasti yang paling kena dampaknya adalah industri. Akan terjadi kenaikan biaya produksi, dan kenaikan harga jual produk industri. Maka masyarakat tak akan dapat menjangkau harga jual produk-produk dalam negeri karena daya belinya rendah.

Sudah jelas TDL telah merugikan komponen bangsa: pengusaha dalam negeri, pekerja/buruh dan masyarakat kecil. Sedangkan yang diuntungkan adalah investor asing dan negara-negara maju yang notabene adalah negara kapitalis.Maka kebijakan pemerintah SBY menaikkan TDL 18% tidak pro terhadap nasionalisme dan rakyat Indonesia, melainkan pro terhadap asing. SBY telah menjadi pendukung investor asing dan negara asing.

Untuk itu PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM — MAJELIS PENYELAMAT ORGANISASI — HMI (MPO) CABANG PURWOKERTO menyatkan sikap:

1. Menolak kenaikkan tarif dasar listrik yang mencapai 18%
2.
Menolak kenaikkan harga
3. Menolak intervensi asing
4. Kembalikan kedaulatan ekonomi pro-rakyat.

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
HMI KU UNTUK
INDONESIA BARU